Pelatihan Kepenulisan untuk Guru
Pelatihan Kepenulisan untuk Guru
Pusat
Pembinaan, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan mengadakan kegiatan Bengkel Sastra Bagi Guru: Cerita Rakyat selama 3
hari pada 14, 15, dan 16 Maret 2017 di Gedung Samudra, Ruang Sasadu, Badan
Bahasa, Daksinapati-Jakarta. Peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah 50 pendaftar
terpilih dari 200 pendaftar yang merupakan guru Bahasa Indonesia tingkat SMP
se-Jabodetabek. Bengkel sastra bagi guru ini dilaksanakan dalam rangka memupuk
semangat literasi di kalangan guru yang nantinya akan ditularkan ke peserta
didik. Di samping itu, materi pembelajaran cerita rakyat ada dalam bahan ajar
di kelas 7 kurikulum 2013.
SMP Islam PB
Soedirman Bekasi termasuk salah satu unit dari Bekasi yang gurunya terpilih
sebagai peserta bengkel sastra bagi guru ini; Ibu Xena Janitra Lathifah, S.Pd.
Adapun Ibu Xena merupakan ketua literasi di sekolah tersebut yang sedang
mengikuti tantangan WJLRC membawa 15 anggota literasi dan 3 guru pembimbing
dari unit SMP Islam PB Soedirman Bekasi.
Bengkel sastra
bagi guru ini dibuka secara resmi oleh Kepala Pusat Pembinaan, Bapak Prof. Dr.
Gufran Ali Ibrahim, M.S. Selain itu, beliau juga menyampaikan tentang kebijakan
pembinaan Bahasa dan sastra. Gegap gempita terasa membahana di ruang Sasudu
dengan keingintahuan yang besar dari para peserta yang terdiri atas banyak
generasi.
Kegiatan
pelatihan hari pertama dimulai dengan perkenalan diri peserta sembari
menyebutkan alasan mengikuti kegiatan bengkel sastra bagi guru ini. Dengan
dipimpin oleh Pemateri pertama yaitu Dr. Fairul Zabadi selaku Ketua Badan
Bahasa materi Pemanfaatan dan Model Cerita Rakyat dalam Pembelajaran di
SMP/MTs. Garis besar yang disampaikan beliau adalah cara efektif menumbuhkan
minat peserta didik terhadap cerita rakyat. Bisa dimulai dari pembukaan berupa
pertanyaan-pertanyaan menarik, video, gambar, atau media lainnya. Di samping
itu, beliau juga mengharapkan guru dapat lebih terampil menggali ide dan
pikiran peserta didik serta menstimulasi peserta didik untuk berani
menyampaikan pendapat dan bercerita.
Pemateri kedua
dengan materi Proses Kreatif Menulis Cerita Rakyat adalah Kurnia Effendi (Biasa
dipanggil Keff) beliau merupakan penulis yang telah berkecimpung di dunia
kepenulisan sejak tahun 1978 yang telah menghasilkan banyak karya berupa novel,
kumpulan cerpen, antologi cerpen, dan antologi puisi. Isi materi yang
disampaikan beliau cukup menggugah banyak hati peserta bahwa menulis itu
sesuatu yang sangat dekat dengan diri kita. Meskipun menulis merupakan
tingkatan kemampuan berbahasa yang paling sulit, tetapi setiap manusia pasti
bisa menulis. Bisa diawali dengan mencatat hal-hal yang muncul tiba-tiba,
membuat koleksi judul, menitip ide cerita. Kiat menjadi seorang penulis pada
dasarnya harus suka membaca dan berani mengambil banyak risiko. Kurnia Effendi
menjadi pemateri penutup hari pertama pelatihan.
Hari kedua, Pemateri
pertama Ibu Dr. Sastri Sunarti menyampaikan materi tentang hal-hal yang
berkenaan dengan cerita rakyat. Mengenai ciri-ciri, hal yang dapat dikatakan
sebagai cerita rakyat, dan contoh-contoh cerita rakyat yang berkembang di
nusantara. Pemateri kedua disampaikan oleh Okky Madasari. Beliau adalah
penulis. Materi yang disampaikan adalah tentang Teknik Penulisan Cerita Rakyat.
Disambung dengan Kurnia Effendi untuk mendampingi para peserta praktik menulis
cerita rakyat. Tugas praktik tersebut adalah tugas wajib bagi peserta yang
nanti akhirnya adalah proses pembuatan buku; antalogi cerita rakyat.
Hari Ketiga, dipimpin
oleh Okky Madasari, Kurnia Effendi, Retno Utami, M.Hum dimulailah proses
evaluasi karya peserta Bengkel Sastra ini. Setiap karya dinilai dan diberi
tanggapan demi perbaikan yang lebih baik. Setelah itu, peserta diwajibkan
merevisinya dan mengumpulkannya kembali. Akhirnya kegiatan bengkel sastra
selesai dan ditutup dengan berfoto bersama antara peserta dengan para pemateri.
Komentar
Posting Komentar